Jumat, 20 September 2013

Pembunuh Jiwa

Banyak orang yang tak sadar kalau dirinya itu adalah seorang pembunuh, maksudnya bukan pembunuh fisik tapi pembunuh jiwa. Seorang pembunuh jiwa bisa membunuh kapan saja dan dimana saja tanpa harus dituding sebagai seorang PEMBUNUH. Karena seorang pembunuh jiwa tidak membawa pisau ataupun senjata lainnya seperti psikopat yang ada di film-film, seorang bisa sangat percaya dengan seorang pembunuh jiwa karena pesonanya, sama seperti seorang psikopat fisik, yang pada akhirnya tidak segan-segan membunuh kerabatnya.
Membunuh jiwa seseorang sangat mudah dan hampir tidak banyak yang menyadarinya bahwa mereka adalah seorang psikopat yang membunuh banyak jiwa, cukup saja dengan mempermalukan mereka atau menertawakan ide mereka, mematahkan semangat mereka ataupun menghardiknya dengan sebutan yang tak pantas, ada juga yang menolak cinta orang yang mencintainya ataupun memutuskan hubungan dengan alasan yang tak bisa diterima. Itu juga dapat membunuh jiwa seseorang, mereka akan frustasi, depresi atau sebagainya bisa saja karena merasa jiwanya telah mati akhirnya mereka mati bunuh diri.
Membunuh jiwa sebenarnya lebih keji, karena membunuh jiwa dan fisik manusia namun secara perlahan, berbeda dengan psikopat fisik yang langsung menghabisi korban dengan cara sadis dan berdarah-darah namun si korban langsung mati, tak lama menderita seperti orang yang jiwanya terbunuh. Orang yang jiwanya terbunuh, dia akan merasa tertekan, merasa dikucilkan, depresi, tak mau makan, akhirnya perlahan kejiwaan itu membunuh dirinya. Orang yang jiwanya terbunuh kemudian menjadi gila, akhirnya membuat keluarganya malu, semua orang akan menjauhi keluarganya yang pada akhirnya  keluarga tersebut menjadi jadi tertekan juga, mungkin menjadi gila juga. Inilah yang disebut banyak orang bahwa gila itu menular.
Persamaan antara seorang psikopat fisik dan psikopat jiwa adalah kurangnya rasa empati terhadap sesama, pelakunya melakukan pembunuhan dalam keadaan sadar, bisa saja seoang psikopat jiwa membunuh korbannya dengan alasan awalnya cuma bercanda. Jadi, masih mengelak bahwa anda bukan seorang psikopat? Psikopat juga belum tentu pembunuh berdarah dingin toh, yang seperti di film-film yang berdarah-arah gitu. Iya kan? Mulai sekarang, intropeksi diri sendiri aja dulu.

Psycho = Hati-hati Sama Gue!

         Kali ini gue pengen cerita soal psikotest, waktu itu gue pernah ikut psikotest kepribadian. Oh My God, ternyata hasilnya adalah Sanguin-Melankolis. Sebuah kepribadian yang bertolak belakang, gue belom paham waktu itu jadi gue cuek aja, ternyata setelah gue cerita kesana kemari temen gue bilang. "Lah berarti lu berkepribadian ganda dong! Gila, serem Lo!"
        "Dih, masa sih? Gue gak ngerasa berkepribadian ganda kok." Gue mencoba membela diri, gila aja kali gue kaya orang gila gitu.
        "Justru orang yang kaya gitu tuh yang suka ngeyel, gak percaya kalo dia punya kepribadian ganda. Lah, kan yang nilai orang lain. Tapi emang karena dasarnya dia gak ngerasa. Nah Loh! Jangan-jangan lo psikopat juga lagi. Hiiiii...." 
    "Ye... Dasar. Bisa aja gue ngisinya salah waktu itu, mana mungkin gue yang baik hati gini punya kepribadian ganda trus psikopat pula." Gue berusaha membela diri dong, jangan sampe temen gue yang mulutnya ember ini nyebarin fitnah bahwa gue itu psikopat.
      Akhirnya gue ninggalin tuh bocah, gak lama kemudian dia nelpon gue nanyain kenapa buru-buru pergi. Terus dia mulai ngetest gue buat buktiin gue ini psikopat apa bukan. Begini pertanyaannya
    "Ada dua kakak beradik mengantarkan ibunya keperistirahatan terakhir. Terus, waktu dipemakaman ibunya si adik melihat seorang pemuda tampan yang tak dikenalnya, setelah pemakaman usai si adik ingin berkenalan, tetapi pemuda itu tak ada dan tak pernah terlihat lagi. Seminggu kemudian kakaknya meninggal karena dibunuh oleh adiknya. Apa motif pembunuhan ini?"
    Tanpa pikir panjang gue jawab aja, "Karena si adik berharap bahwa si pemuda akan datang lagi dipemakaman kakaknya. Mungkin aja cowok itu temen kakaknya. Iya kan??"
      "Gilaaaa.... Jawaban lo bener Man. Jarang-jarang tuh, lo harus ke psikiater sekarang coy. Takutnya lo keburu jadi pembunuh berdarah dingin."
       "Annnjiiingggg... Gila lo. Lo pikir gue stress apa pake jadi pembunuh segala. Emang jawaban lo apaan, njing?"
       "Waktu itu jawaban gue sih cinta segitiga, si adiknya cemburu karena ternyata tuh cowok pacarnya kakaknya yang belom dikenalin ke dia."
       "Hahahahha, gue gak kepikiran jawaban itu coy. Jawaban lu sinetron banget dah. Hahahahha." Gue malah ketawa denger jawaban doi yang melow banget.
          "Satu lagi deh buat mastiin lo psikopat atau bukan, nih ada seorang psikopat lagi ngebunuh korbannya, ceritanya nih lo tinggal di apartemen lantai 10. Pas lo ngeliat kejadian itu si psikopat nengok dan memberikan isyarat, jari telunjuk di mukanya. Sebenernya tuh psikopat lagi ngapain sih menurut lo?"
       "Kayanya sih tuh psikopat lagi ngitung lantai dah, dia mau ngebunuh gue juga. Soalnya gue ngeliat kejadian itu. Gak mungkin dia cuma ngasih isyarat buat tutup mulut doang. Kayanya doang dia lagi nyuruh kita nutup mulut, tapi sebenernya dia lagi ngitung dilantai berapa kita tinggal. Ya toh?"
         "Ngeri lah gue sama lo sekarang. Gue mau jaga jarak sama lo. Hahahaha." Ketawanya gak ngenakin, sumpah!!
          "NJINNGG, ANJINNNG. NGAPA DITUTUP SEGALA SIH."
          Sorry bukannya gue ngomong jorok, dari tadi anjing anjing mulu. Temen gue ini namanya Andine, tapi anak-anak manggil dia anjing.
       Gue kepikiran sama yang diomongin si Anjing tadi, akhirnya gue browsing di internet tentang kepribadian ganda dan psikopat. Terus diantara ciri-ciri psikopat adalah kurangnya rasanya empati, lalu biasanya orang yang psikopat itu punya IQ yang tinggi dan biasanya cerdas. IQ gue 140, di atas rata-rata kata temen gue, gue cerdas *Ihhiiyyyy, terus kalo kurang rasa empati mungkin iya, soalnya waktu itu temen gue jatuh kepeleset bukannya gue tolongin malah gue ketawain udah itu gue tinggalin lagi. Terus juga pas temen gue nangis, bukannya gue diemin biar gak nangis lagi, malah gue ketawain. Njiirrr.. Kayanya iya dah gue psikopat.
          Terus tanpa sengaja gue nemuin sebuah test psikopat, yang isinya pertanyaan yang ditanyain si anjing tadi. ternyata si anjing gak bohong coy, emang versi psikopatnya begitu jawabannya. Jadi gue ini berpikir ala orang psikopat. Gilaa beneeerrr... Dan gilanya lagi, saking penasarannya gue tentang psikopat gue nyari-nyari tentang test psikopat online di internet, gue nemuin yang pake bahasa inggris testnya. Gue ikutin petunjuk pengisiannya, setelah gue daftar pake alamat email dan negara asal segala. Akhirnya keluar tuh hasilnya, dan TAAAADDDAAAA.... Hasilnya 41% kepribadian gue mengarah ke Psikopat. Buaahahahaha. Ternyata selama ini tanpa gue sadari, gue ini hampir jadi psikopat.
          Jadi, gue ini berkepribadian ganda, gue orang yang rame, bersuara paling gede tapi bisa jadi tiba-tiba dalam hitungan menit gue sedih, galau, pendiem dan menutup diri, gue pikir selama ini gue orangnya moody gitu. Ternyata hal lainnya adalah gue punya 2 kepribadian yang bertolak belakang Sanguin dan Melankolis, udah itu gue punya IQ yang lumayan tinggi, kebanyakan orang bilang gue cerdas, udah itu cara berpikir gue kaya orang psikopat dan menurut test online kepribadian gue 41%nya mengarah ke psikopat. Wahhh... Mulai sekarang kalian harus hati-hati sama gue. Hahahhahaha. - ____-

Rabu, 18 September 2013

Ulang Tahun

            Ini tanggal 18 September 2013, tepat 20 tahun yang lalu aku di lahirkan ke dunia. Ulang tahun yang ke 20 ini gak ada istimewanya sama sekali. Datar, padahal ini hari pertama aku menginjakkan kaki ke angka 20-an. Sedih banget.. Soalnya gak kaya tahun-tahun sebelumnya.
             Si gadis Virgo mungkin lagi gak beruntung dan mungkin berkabung, tapi untung ada mbah Google yang baik hati. Mbah Google yang pertama ngucapin ulang tahun, terus seharian ini setiap buka Google di halaman awal ada gambar kue trus ada tulisan Selamat Ulang Tahun Maria!! Thank You ya Mbah.. Hahahaha.

Selasa, 17 September 2013

Jangan Panggil Aku Maria!

Maria = Wanita Suci
Amanda= Yang Paling Dicintai
Chanal= Semak Berduri yang Memiliki Bunga Berwarna Orange dan Buah Berry yang Bisa Dimakan. Hanya Tumbuh di Argentina.
Jadi intinya, Maria Amanda Chanal itu artinya Wanita Suci yang Paling Dicintai, seperti Semak Berduri yang Memiliki Bunga Berwarna Orange dan Buah Berry yang Bisa Dimakan yang Hanya Tumbuh di Argentina.
Tapi, Jangan pernah sekalipun manggil gue Maria!!! Karena Gue GAK SUKA!!!

Gak Penting Sama Sekali

Besok aku ulang tahun yang ke-20 loh.
*Lah emang kenapa?
Hahahaha, cuma ngasih tau.

Cerita Bintang yang Terakhir

Bintang, setiap malam selalu aku ingat kembali senyummu. Melukiskannya dalam hatiku, lalu menghantarkannya kembali pada rasi bintang terterang. Setiap malam juga saat mengingat senyummu, rasanya aku kembali tenggelam dalam ribuan rintik hujan. Mereka nyerang setiap urat sarafku, kamu tahukan? Ngilu. Bintang, bantu aku berenang kembali pada dataranku. Aku tak mau lagi tersiram dinginnya rintikan hujan, aku tak mau terbawa arus hingga samudra, lalu ditimpa ombak tenggelam kembali dalam samudra. Hidupku hanya tinggal menanti dua, dimakan hiu atau membusuk lalu hancur. Menyisahkan banyak kisah pilu bagi yang tinggal. Itupun jika memang hidupku berarti.
Bintang, aku pergi ya. Aku gak mau sedih lagi. Aku lelah Bintang.

Bintang

         Hei, Bintang tau gak waktu kamu tadi jalan sama perempuan lain di depan muka aku. Aku sedih tau, rasanya ngilu. Tapi, gimana ya Bintang. Mau sedihpun aku biasa aja, karena emang udah keputusanku ninggalin kamu. Aku berusaha gak nangis buat kamu Bintang, aku berusaha sewajar mungkin di depan kamu. Sebisa aku walaupun kadang-kadang aku gak bisa nahan tangis aku. 
         Bintang, aku selalu berusaha tersenyum di depan kamu. Selalu. Kamu dulu bilang cemburu, tapi kamu gak pernah hitung berapa banyak kamu hempaskan aku hingga hancur berkeping-keping. Gak pernah kan? kamu hanya cemburu pada satu orang, yang lebih dulu kukenal. Namun, aku cemburu pada puluhan wanita yang ada di dekatmu. Mereka yang selalu berharap mendapatkan sedikit perhatian darimu.
           Bintang aku mundur karena memang kita gak layak untuk jadi pasangan. Harusnya kamu bisa jaga perasaan aku. Sama kaya dulu waktu kamu selalu melindungi aku. Bintang, aku rindu kamu. Sungguh.

Senin, 16 September 2013

Puisi untuk Bintang

Aku tau aku gak pinter bikin puisi kaya kamu.
Tapi kali ini aku coba bikin puisi buat Bintang tersayang.
Begini Bunyinya.
"Bintang, aku ingin kita berbicara layaknya dua manusia biasa
Tak ada lagi kata acuh maupun diam
Aku ingin kita seperti dahulu
Tertawa bersama, berjalan beriingan
Bintang tidakkah engkau merasa bahwa kita perlu bicara sekali lagi
Menyelesaikan mimpi kita yang belum selesai"
Begitulah puisi untuk Bintang, aku sedang meradang sekarang.

Dia dan Tentang Semua Mimpi

            Hehehe, kali ini gue lagi mau bahas tentang cinta segitiga. Banyak sih kayanya yang ngalamin masalah kaya gini, salah satunya gue. Ya, sebenernya sih ceritanya begini. Dulu waktu awal-awal masuk kampus gue berteman sama salah seorang cowok satu prodi, padahal sebelumnya jarang-jarang gue punya temen cowok yang akrab kaya gitu. Soalnya rata-rata cowok tuh kebanyakan yang langsung menghidar dari gue gara-gara gue jutek, kasar, mungkin aneh. Tapi dia satu-satunya orang yang bikin gue nyaman sama dia, sampe sekarang gue semester lima pun belum ada yang bisa gantiin dia. Dia satu-satunya cowok yang mau denger semua tentang mimpi gue.
           "Gue pengen ke Paris. Pengen... banget."
         "Iya, gue juga pengen ke Paris. Gak apa-apa gak ke Amerika, yang penting gue bisa ke Paris." Dia jawab seperti itu semua mimpi gue. Semua ocehan gue yang bahkan gak masuk akal, semua dia jawab dengan perasaan tulus, gue itu tau dari matanya.
          Sewaktu ketika dia ngirimin gue sebuah puisi, namun gue jawab dengan sebuah pertanyaan aneh dan konyol. Parahnya sampe besok-besok dan besoknya lagi pertanyaannya gue ulang-ulang terus. Mungkin dia bosan, dan ngerasa gue terlalu tolol. Karena gak bisa baca kode. Makanya dia memutuskan untuk bicara langsung tentang isi hatinya dia. Tapi sebelum dia ngomong, gue udah menghindar duluan. Ya Tuhan... Sebenarnya gue tau maksud puisinya dia. Gue tau semua yang ingin dia sampaikan. Tapi kenapa gue malah menghindar, itulah yang gue sesali sampe saat ini. Gue gak tau harus bagaimana, ditambah lagi waktu itu hati gue lagi penuh dengan cinta masa SMA gue dulu. Gue kacau waktu itu, sama kacaunya kaya dia. 
          Akhirnya sewaktu ketika saat gue lagi makan di kantin, gue janjian sama dia buat minjemin novel. Mulai dah sejak saat itu hubungan kita semakin rumit. Gara-gara temen gue bilang:
         "Man, lu lagi deket ya sama si itu. Gue baru tau lu suka smsan sama doi. Lu kok gitu sih, deketin gebetan orang. Dia kan lagi deket sama si X." Temen gue bilang kaya gitu dengan nada sinis dan gak percaya. Kok bisa-bisanya gue kaya gitu.
           "Hah! Serius? Gak kok. Gue kan smsan sama doi gara-gara doi cuma mau minjem novel doang." Gue berusaha bersikap wajar, padahal gue bisa denger kepingan hati gue yang hancur berantakan. Ini salah gue yang udah mengacuhkan dia. Ini salah gue.
             Dimalam-malam berikutnya gue terus-terusan nyanyi lagunya Rossa-Aku Bukan Milikmu. 
             Aku menyesal tlah membuatmu menangis
             Dan biarkan memilih yang lain
             Tapi jangan pernah kau dustai takdirmu
             Pasti itu terbaik untukmu.
                     Janganlah lagi kau mengingatku kembali
                     Aku bukanlah untukmu
                     Meski kumemohon dan meminta hatimu
                     Jangan pernah tinggalkan dirinya untuk diriku
        Ya, begitulah semenjak itu malam-malam gue menjadi suram. Hati gue hancur banget, tapi emang semuanya salah gue. SALAH GUE!! Dia dan perempuan itu semakin dekat saja, tapi katanya mereka gak pernah jadian. Soalnya si cowok gak mau pacaran dulu. Jadilah dia dapet gelar PHP dari berbagai cewek-cewek, padahal gue tau dia bukannya PHP. Tapi dia cuma peduli, BEDA KAN?? Ceweknya aja yang pada kegeeran. Coba aja lihat tindakannya dia sama setiap cewek. Dia memperlakukan setiap cewek dengan lembut, wajarlah kalo cewek pada salah paham sama dia.
        Tapi yang bikin gue lebih bahagia disaat gue galau, sedih dan berantakan. Dia neriakin nama gue ditengah gerimis yang cukup deras. ???. Hahahahaha. Seneng banget. Tapi seminggu kemudian gue dibikin nangis gara-gara dia sama cewek itu. Gue tau kok gue salah. -_____-
         Tapi gue selalu bilang sama dia melalui perantara temen gue, jaga sikap sama perempuan, jangan terlalu bersikap berlebihan. Jangan sampe di cap PHP, kasian orang yang udah menaruh harapan, ntar dia sakit. Dan sebagainya dan sebagainya.
         Sampai sekarang gue udah jarang ngomong sama dia, tegor-tegoran aja jarang. Tapi, terkadang sembunyi-sembunyi gue mencuri pandangan kearahnya. Begitu juga dia sering tertangkap basah sedang melihat kearah gue. Lalu biasanya dia akan tersenyum gugup, atau tanpa ekspresi memutar kembali kepalanya.
       Saat ini, ada seorang yang lagi mencoba ngedeketin gue. Suka manggil-manggil sayang, suka ngegombalin gue gitu. Sebenernya sih gue cuek aja, tapi yang jadi masalah adalah, tuh cowok suka ngerayu didepan cowok yang itu. Jadi, gue ngerasa agak gimana gitu. Paling yang gue liat dia cuma senyum doang, tapi senyumnya dia gak kaya senyum yang biasanya. 
              Disaat dia senyum kaya gitu sebenernya gue pengen teriak, bahwa gue pengen selalu sama dia. Pengen cerita semua tentang mimpi gue sama dia, karena cuma dia yang mau ngerti. Cuma dia yang mau mengamini, gue harap dia mau mengampuni semua segala kesalahan gue. Gue gak tahan waktu dia cemooh gue tentang puisi, dia gak tau bahwa gue masih nyimpen puisi itu. Tiap hari gue coba ngerti apa maksudnya. Gue butuh dia untuk ngerti, gue butuh dia untuk berbagi mimpi. Gue pengen dia ada disini, dengerin semua cerita gue tentang bintang, warna, mimpi dan Paris. 

"Ya Tuhan... Sebenarnya sampai saat ini pun aku masih menyimpan sosok dirinya, menyimpan kenangan tentangnya. Aku ingin dia kembali dalam hidupku. Karena cuma dia yang mampu mendengar dan mengerti tentang semua mimpiku. Izinkan kami bersama lagi. Aamiin..."

Karena Bersamamu Mimpiku Seolah Nyata